#jika
ada kesamaan dalam nama , tempat atau pun cerita ya gue minta maap ya guys. :)
kalau banyak yang like baru deh gue lanjutin nih cerita gaje.
Mohon
pendapatnya.
Gadis
cantik itu duduk dibangku barisan ke 2, Aku mencoba mendekati Sisca yang baru
saja datang, perlahan-lahan aku melangkahkan kaki dan berusaha agar tak
menghasilkan suara apapun. Tiba-tiba Sisca membalikkan badannya kemudian
menatapaku aneh.
“Ngapain
loe jalan perlahan begitu? Kayak kura-kura tua aja”. Aku hanya tersenyum
mendengar ucapan Sisca, karena begitulah Sisca, selalu jutek kepada semua
orang, terutama dengan ku! Maka dengan cepat aku duduk disampingnya.
“Cantik-cantik kok galak amet sih Mba”..
“EGP!!”.. Sisca berdiri dan berniat
untuk keluar dari kelas, kemudian secara refleks aku
memegang tangannya dengan kencang.
“Sis
tunggu, gue mau cerita sesuatu”.. Aku mengucapkan ini dengan perlahan, entah
mengapa aku merasa bulu kuduk ku sedikit merinding , seperti ada yang
memperhatikan kami.
“Oke,tapi
lepasin tangan gue,sakit tau!”... Aku segera menarik nya yang tadi menggenggam
tangan nya dengan erat, malu rasanya memegang tangan seseorang yang kita sukai,
tanpa terasa wajahku memerah karena menahan malu, mungkin ini karena sebelum
nya aku tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta.
“Begini,
loe kan punya kelebihan..” Aku mencoba menceritakan kejadian yang ku alami .
“eh
kelebihan apa dulu nih? Badan?!”.. Siska melotot ke arahku, tapi ini justru
membuatnya semakin menarik.
“Maksud
gue bukan badan sis! Loe sensi banget sih sama gue, gini selama tinggal di
rumah bokap gue ada kejadian-kejadian aneh yang gak masuk akal, setiap pukul 2
pagi pasti akan muncul suara-suara aneh
seperti orang kesakitan, dan hanya gue yang mendengar suara itu. Aneh kan?!”...
“Mungkin
itu suara kucing kawin..” Siska terlihat acuh dengan ceritaku.
“Sis
gue serius nih! Puncak dari hal-hal aneh ini tuh semalam gue ngeliat seorang
laki-laki ,dia pakai seragam dari SMA Alatas.”..
“SMA
ALATAS?! Eh loe tinggal di daerah mana ?!”.. Mendadak sisca jadi berubah
sikapnya, ia kelihatan sangat penasaran saat aku mengatakan SMA Alatas.
“Di
kompleks perumahan Citra Perak, blok 2C”..
Sisca
mendadak diam, ia seakan sedang berpikir dengan keras.
“Sis,
loe gapapa?..”
“ehmm,iya
gue gapapa, eh gue ke WC dulu ya,,, bye”..
Seketika
itu raut wajah sisca berubah menjadi pucat,ia seakan menyembunyikan sesuatu hal
yang penting dan menurutku ini ada sangkut pautnya dengan kejadian aneh yang
kulalui, dengan terburu-buru ia keluar meninggalkan ku sendirian di kelas ini,
aku memandang ke seluruh pojok ruangan dan ketika pandangan ku sampai di
belakang, jantungku seakan berhenti berdetak. RAFA ada disana! Ia memandangku
dengan aneh, ia memiringkan kepalanya kesamping menandakan sebuah kebingungan,
mungkin ia merasa tertanggu karena aku menceritakan kejadian itu dengan Sisca.
Dan anehnya aku sama sekali tidak bisa membalikkan badan, seluruh tubuh ku
terasa membatu, bahkan aku tidak bisa menghindari sorot mata itu!. Aku mulai
putus asa , keringat keluar dengan deras dari dahiku, hawa di Bandung terasa
lebih dingin dari biasanya, tapi mengapa aku justru mengeluarkan keringat?
Inilah efek dari rasa takut yang telah mencapai puncaknya. Kedua mata Rafa
masih saja menatap mataku , terasa mengerikan! Matanya yang merah dan terlihat
berkaca-kaca, satu hal yang selalu membuatku terbayang-bayang adalah darah
kehitaman yang ada di sekitar kepalanya, sekarang aku bisa melihat itu dengan
jelas, melihat betapa parahnya luka di kepala Rafa. Kemudian Rafa tersenyum,
senyuman yang berbeda saat pertama kali aku melihatnya, senyuman ini begitu
misterius. Perlahan muncul angin sejuk yang seakan berhembus ke arah wajahku ,
melewati telingaku dan aku mulai mendengar bisikan aneh “Mereka, akan mati
Demian.. Kau harus membantuku.” . Brukkk ! aku langsung jatuh pingsan!.
***
Sorotan lampu itu terasa sangat
menyilaukan mata, aku mengerjap-ngerjap dan melihat Sisca berada disampingku,
sekarang aku berada di UKS , dan ada lampu tepat di atas tempatku berbaring.
“Sis,
loe ngapain disini?”.. Aku terheran-heran dengan sisca yang memandangku dengan
tajam.
“Pas
gue balik dari WC, gue udah ngeliat loe pingsan di kelas, untung aja udah ada
beberapa anak cowok jadi gue bawa loe kesini, dan gue ngerasa gak enak kalau
ninggalin loe sendiri lagi, gue boleh tau kenapa loe pingsan?.” Sisca
tersenyum! Senyuman pertama yang ia berikan untuk ku, tapi pertanyaannya itu,
aku tidak berani menjawab! Ya aku terlalu takut jika Rafa dataang lagi.
“Demian,
loe gak perlu takut,, ceritain semua nya de, barangkali gue bisa bantuin
nyelesein semua ini ..”
“O..oo
orang itu dateng sis! Di.. dia kelihatan gak suka pas gue nyeritain hal ini ke
loe”..
Dengan
tergagap aku mulai menceritakan tentang Rafa.
“Siapa?
Dan seperti apa dia?”... Sisca begitu penasaran dan tidak sabar untuk mendegar
kelanjutan dari ceritaku.
“RAFAEL
ANGGARA! Lelaki itu seakan terus mengikuti gue sis! Sorot mata nya yang merah,
darah, luka, baju , dan senyuman misterius . semua benar-benar membuatku hampir
gila!”..
“RAFAEL?!
Sejak kapan loe tau dia?”..
Sisca
terlihat kaget mendengar nama itu.
“Gue
udah diganggu dari 3 bulan ini dengan suara-suara aneh yang selalu muncul pas 2
pagi dan puncaknya dia memperlihatkan dirinya tadi malam, gue ngeliat dia
dipukuli oleh 3 orang laki laki terus ada satu orang lagi yang muncul dan
langsung menghantam kepalanya pakai tongkat Baseball!”..
“Gue
rasa, gue tau orang yang loe maksud de, Rafa itu meninggal 1 tahun yang lalu,
berita kematiannya menyebar ke seluruh pelosok bandung, dia seorang pelajar SMA
kelas 3 Ipa, memilik prestasi yang baik dan pergaulan yang luas. Gak ada yang
pernah tau kenapa orang seperti dia bisa mati karena di pukuli, padahal selama
ini Rafa gak pernah terlihat memiliki musuh. Polisi berusaha mati-matian untuk
membongkar kasus ini, tapi gak ada yang bisa! Orang-orang yang membunuh Rafa
hilang , mereka gak pernah diketahui.”
“Kalau
Rafa itu baik kenapa dia selalu mengganggu gue? Sebelumnya Gue gak tau apa-apa
tentang dia.”
“Bukan
menggangu de, lebih tepat nya ada lah meminta tolong”...
-Author
Pov-
Demian
terheran-heran ia tidak mengerti dengan kata-kata Sisca, meminta tolong? Untuk
apa seorang arwah laki-laki meminta tolong kepadanya, ia tak memiliki kelebihan
apapun dibidang ini.
“Maksud
loe minta tolong itu apa?”.. Sisca menghela nafas dengan berat, ia kembali
memandang Demian, sebenarnya ia ragu untuk mencerita hal ini lebih lanjut tapi
Sisca merasa kasihan dengan Demian, ia mulai peduli dengan cowok berkaca mata
itu. Perlahan-lahan Sisca mulai menceritakan kejadian setahun lalu, kejadian
dimana ia harus mengikhlaskan sepupunya untuk pergi, ya Rafa adalah kakak
sepupu nya.
“Dia
sepupu gue, 1 bulan setelah Rafa meninggal gue juga ngerasain sesuatu yang sama
seperti loe de, suara itu, darah, senyuman misterius dan mata merahnya selalu
membayangi setiap malam gue. Rafa meminta bantuan gue untuk membalas dendam nya
ke orang-orang bejat yang telah membuat Rafa kehilangan seluruh impian nya,
Rafa bercita-cita untuk menjadi seorang dokter.”..
“Lalu
apa loe ngebantu dia?”..
“Gak
de, gue gak mau, gue berusaha keras menyadarkan rafa bahwa ini adalah takdir
Tuhan. Tapi Rafa tetep memaksa, dan gue pun menyerah , gue mencari informasi
dari berbagai pihak, teman-teman sekolah Rafa sampai pacarnya dia! Dan gue
menemukan titik temu dari semua kejadian ini, gue curiga sama adik kelasnya
Rafa, namanya Aldo. Pacarnya Rafa bilang bahwa Aldo dan Rafa suka berantem.
Tapi saat gue mulai mengenal Aldo semua rasa curiga gue hilang, Aldo orang yang
baik de, dia selalu membantu orang-orang berekonomi rendah. Lalu gue gak mau
lagi susah-susah mencari pelakunya. Rafa kelihatan kecewa, dia bilang kalo dia
bisa melakukan balas dendam sendiri!”...
Siska
diam sejenak dan menatap keluar jendela di UKS ini.
“3
hari kemudian gue mendapat kabar bahwa Aldo meninggal dengan cara yang jauh
lebih mengerikan dari Rafa! Dia ditemukan didalam kamarnya dengan keadaan kedua
tangan yang sudah terputus de! Setelah di periksa ternyata Aldo meninggal
karena kehabisan darah itu artinya tangan aldo dipotong pada saat ia masih
hidup, kemudian pada malam harinya gue kembali didatangi oleh Rafa, dan Rafa bilang : Dia memukulku dengan
tangan-tangan nya itu, ini adalah pembalasan yang sempurna sis!”.......
Bibir Siska tampak bergetar, tangan nya dingin.
Demian
merasa rasa takut itu kembali datang, apa rafa yang melakukan pembunuhan
terhadap Aldo??
Dia memukulku
dengan tangan-tangan nya itu, ini adalah pembalasan yang sempurna...
Kata-kata itu selalu terngiang-ngiang
ditelingaku, kini aku dan sisca telah kembali di ruang kelas, saat itu sedang
berlangsung mata pelajaran Biologi, guru kami yang bernama Pak Tanto merupakan
sosok laki-laki yang aneh di mataku, beberapa hari yang lalu ada seorang teman
wanitaku yang tiba-tiba berteriak histeris kemudian langsung jatuh pingsan! Pak
Tanto bukannya membantu tapi dia malah duduk santai dengan menundukkan kepala,
aku bisa melihat gerakan bibir orang tua itu , ia seakan sedang berbicara
dengan seseorang kemudian terlihat menganggukan kepala. Aku tak habis pikir
dengan tingkah laku pria tua itu! Ia seakan-akan tak peduli dengan murid yang
pingsan barusan.
Tapi kali ini
aku mempunyai ide gila , tiba-tiba aku mengacungkan tangan saat pria itu bertanya
apa kah ada yang perlu dipertanyakan..
“Ya, demian..
apa yang ingin kau tanyakan?”..
Mata nya yang
besar seakan sedang menyelidikiku.
“Sebelumnya saya
minta maaf karena pertanyaan ini agak melenceng dari materi yang bapak berikan
tadi, saya ingin bertanya tentang keberadaan hantu, apakah itu nyata??”..
Serentak
teman-teman ku tertawa keras, ahh malu rasanya.
Pak Tanto
tersenyum tipis, senyuman yang sangat janggal dan sedikit menakutkan.
“Hantu atau
arwah gentayangan itu tak ada demian! Ketahuilah , dalam Al-Qur’an Tuhan kita
telah menjelaskan bahwa ketika manusia meninggal maka secara otomatis arwah nya
akan berada di alam Barza .” Sebelum pak Tanto melanjutkan penjelasannya si
Sisca memotong dengan cepat
“Tapi pak!
Bukankah orang yang meninggal itu arwahnya masih berada di sekitar kita , saat
40 hari barulah dia dimasukkan ke alam barza?!”..
“Yaaa,
sesungguhnya yang mengetahui secara pasti itu hanya tuhan sis! Kita para
hambanya hanya bisa mempelajari saja dari kita-kitab yang ia berikan melalui
para Rosul, TAPI kalian perlu tau bahwa hantu itu tak ada, dan jika ada yang
berkata melihatnya maka dia itu melihat jin yang menyamar sebagai orang yang
meninggal!”...
Tapi RAFA? Apa
itu jin yang selalu menyertai saat hidupnya atau????????
“Dan ketika
seorang bayi manusia lahir di dunia maka secara otomatis ia akan memiliki
seorang jin pengikut sampai ajal menjemputnya, jin itu tak mengganggu , ia
hanya akan mengikutimu saja.”
Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing
kriiiiiiiing bel tanda pelajaran usai pun berbunyi nyaring setelah pak Tanto
menyelesaikan penjelasannya, tapi semua itu masih tak bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaanku!
Semua murid-murid bergegas pulang , kecuali
aku dan Sisca. Aku masih ingin menanyakan sesuatu hal kepada pak tanto
sedangkan Sisca masih sibuk membereskan buku-bukunya. Pak tanto masih duduk
bersandar di kursi guru sambil menundukkan kepala lagi! Tapi aku mencoba
berpikir positive ,mungkin ia sedang berdoa. Tiba-tiba ia mengangkat kepalanya
dan menatap ku tajam kemudian tersenyum . “Kalian tak pulang?”.. Suaranya
terdengar sedikit parau.
“Ahh iya pak,
sebentar lagi.” Kataku sambil menengok ke arah Sisca.
“Saya juga pak,
bentar lagi.” Sisca menjawab pelan dan lesu.
“baiklah kalau
begitu saya pulang duluan..” Pak Tanto
berdiri dan hendak keluar kelas, namun aku segera berlari untuk mencegahnya.
“PAK!”..
Pak Tanto
terlihat kurang suka karena aku telah menghalanginya untuk kembali kerumah.
“Iya Demian, Ada
apa?”...
“Ada yang ingin
saya tanyakan lagi..”
Pak Tanto
tersenyum kecut.
“Apa
penjelasanku belum bisa membuatmu puas sehingga kau ingin menanyakan hal yang
sama nak?”.. Aku terbengong , orang ini seakan mengetahui apa yang aku
pikirkan!.
Sisca
menghampiri kami. “Mungkin bagi anak-anak yang lain penjelasan Bapak itu sangat
jelas tapi bagi kami tidak pak!”.
Mata Pak Tanto
bergerak melihat mata Sisca, ia seakan sedang mencari tau sesuatu.
Kemudian ia
menyeringai seperti orang gila!
“Kalian di
gentayangi oleh arwah penasaran? Iya kan? ..hahaha” Tawa Pak Tanto pun menggema
di ruangan kelas ini. “Hey nak! Tak ada arwah penasaran! Makanya kalian jangan
terlalu banyak menonton film-film orang kafir ! mereka tak tau yang namanya
kebenaran, mereka hanya bisa menjual kebohongan . Dan bodohnya masyarakat pun
suka Kebohongan!”..
“Saya tak
mengerti tentang apa yang bapak bicarakan.” Aku berbicara dengan sangat
hati-hati.
“De, semua yang
ada di film barat itu 75% tentang kebohongan begitu juga film-film murahan di
indonesia .. arwah,vampire,pocong,tuyul dan apalah itu! Semua imaginasi manusia
, semua muncul karena pemikiran manusia sendiri DE!...”
Ahh ya aku baru
mengerti maksud dari bapak tua dihadapan ku itu.
Tiba-tiba lampu
dikelas berkedip-kedip , dan angin kembali berhembus pelas, ini angin yang sama
ketika aku melihat Rafa!
Pak Tanto
seperti mengetahui apa yang akan terjadi . Ia tak keliatan takut sama sekali.
“Percaya lah
pada kemampuan mu nak karena sesungguhnya manusia merupakan makhluk yang paling
sempurna yang telah diciptakan oleh Tuhan, tak perlu kamu takut, banyak-banyak
lah menyebut nama-NYA dan jangan lupa untuk mendekatkan diri kepada-NYA,
pejamkan matamu dan berdoa lah agar kita senantiasa dilindungi dan terjauh dari
hal-hal yang tak diharapkan”.
Pak Tanto
memejamkan mata nya, kemudian diikuti oleh Sisca dan Aku.
Tapi aku tak bisa! Suara itu kembali
datang dan tulang-tulang ku terasa melemah, hembusan angin itu seakan merayap
melalui lubang telingaku membawa sebuah suara laki-laki yang terdengar halus
dan lirih.
“Hati-hati
dengan nya de, ia orang gila yang akan menjadikan mu dan Sisca percobaan ilmiah
nya, hindari dia dan segera lah pergi . Ini masih belum terlambat! Pergilah DE
lindungi adik sepupuku!”....
Aku langsung
membuka mata dan segera menarik tangan Sisca untuk berlari menjauhi Pak Tanto
yang terlihat kebingungan . Brukkk aku pun menoleh kebelakang ke arah pak Tanto
, tas nya jatuh dari genggamannya , dan barang-barang didalam tas itu pun
berceceran dilantai! Buku-buku ipa, suntikan , silet , tali , dan sebuah pisau
pemotong daging berukuran kecil tapi jelas terlihat tajamnya! Kurasa kali ini
Rafa benar! Maka aku pun terus menarik tangan sisca , dan kami pun berlari
sampai diluar gerbang sekolah! Ini lah tempat yang aman untuk terhindar dari
lelaki gila itu! Karena disini masih sangat ramai dengan kendaraan yang terus
melalu-lalang dan berbagai penjual makanan di pinggir jalan itu membuat rasa
takutku berkurang.
“Loe tuh apa-apa
an sih!..” Sisca berkata kencang sampai orang-orang disana menoleh ke arah
kami.
“udah deh ntar
aja gue jelasin .” Aku mengajak Sisca untuk duduk sejenak di sebuah bangku
dekat orang-orang yang berjualan itu. Sisca sepertinya tak mendengar kata-kata
Rafa tentang Pak Tanto!.
“Gue denger
suara itu lagi saat kita mencoba menutup mata sis!.”
“Dia bilang apa
lagi ke loe?!”.. Sisca terlihat sedikit kesal.
“Loe kok
keliatannya gak suka banget sih sama Rafa, dia itu yang udah bikin kita
selamat.”
Aku pen
menceritakan semua yang dikatakan oleh Rafa. Setalah itu Sisca terdiam ,
memandang kosong ke gerbang sekolah di seberang jalan sana.
“Apa loe yakin?
Pak tanto ?????”..
“Gue gak tau
sis, pokoknya itu yang gue denger dan loe liat sendiri kan barang-barang yang
tadi berserakan dilantai?”
“Begini loh, 5
bulan yang lalu ada seorang murid wanita yang sangat di sukai di SMA ini,
kemudian dia ditemukan meninggal di dalam gudang sekolah , setelah diperiksa
ternyata didalam perutnya terdapat zat-zat aneh yang mencurigakan de, polisi
curiga bahwa ini sengaja , dan sepertinya ini seperti sebuah percobaan , jadi
si wanita dipaksa meminum sebuah cairan kemudian sipelaku akan melihat reaksi
yang dihasilkan setelah sang wanita meminum cairan itu , lu tau de? Keadaan
tubuh murid wanita itu ditemukan dalam keadaan tubuh yang kebiru-biruan dan
telinga serta hidungnya mengeluarkan darah.!”
Sebuah
pertanyaan telah bertambah didalam otakku jadi Rafa itu baik atau jahat?.
Aku dan Sisca
diam dan tak saling berbicara. Kemudian sebuah permintaan tiba-tiba terlontar
dari mulutku! Tapi sungguh aku tak menginginkannya. “Sis, gue mau ketemu sama
pacarnya Rafa.”
“Untuk apa?”..
Tiba-tiba
mulutku seaakan bergerak sendiri “Aku merindukannya”.. Sisca mendelik kaget,
begitu juga aku yang langsung menutup rapat mulutku dengan tangan.
“Suerr deh sis
gue gak menginginkan itu.”
Sisca tersenyum
“Sepertinya ada yang merindukan kekasihnya, dan ia ingin kita menemui nya.”
Ahh aku tau! Ini
semua perbuatan Rafa! Sial ! dia menjadikannku sebuah alat untuk bisa
menyampaikan apa yang dia inginkan, tapi rasa kasianku mengalahkan rasa marah
ini dan aku pun mengerti , pasti sakit rasanya berpisah dengan orang yang kita
cintai karena kematian .
Maka aku dan
sisca segera naik taxi menuju rumah kekasihnya Rafa , wanita itu bernama Dea.
Sampai disana
aku dibuat terkagum-kagum dengan indahnya kediaman Dea, waww rumahnya besar, di
cat warna coklat muda dengan taman-taman yang dipenuhi tanaman hias, begitu
asri dan nyaman. Sebelum memencet bel , Sisca telah memperingatkanku untuk
tidak menceritakan apapun tentang Rafa! Karna dea pasti akan menangis histeris
sambil memanggil nama kekasihnya itu. Bel pun berbunyi nyaring dan keluarlah
gadis yang begitu cantik, tubuhnya tinggi semampai, kulit putih bersih , rambut
hitam yang digerai dan sebuah pemanis beruba kaca mata. Indahnya ciptaaan mu
Tuhan!.. Tapi mata Dea terlihat kosong , ia sangat menyedihkan, andai saja
wanita ini bisa kembali senang-senang , andai ia bisa kembali menikmati
indahnya dunia ini Tuhan.
TO BE CONTINUE