Friday, October 11, 2013

Cerpen : The Retaliation Part 1

RETALIATION

          Hembusan angin malam perlahan masuk melalui celah jendela yang terbuka, aku pun terbangun kerena kuatnyanya rasa dingin yang menerpa tubuh, ditambah lagi oleh dinginnya lantai tempatku berbaring. Aku membuka kedua mataku,terbengong-bengong sejenak kemudian mengamati sekeliling kamar, dikasur itu tampak Ardhan yang masih saja tertidur pulas dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya, aku bangkit menuju meja belajar untuk mengambil telephone genggam,ternyata masih pukul 3 pagi! Tapi tunggu dulu, bukankah tadi aku baru saja melihat seorang laki-laki yang dipukuli oleh 4orang,kemudian ia di pukul dari belakang sampai tewas?. Dan aku yakin saat itu hari telah terang karena matahari mulai menggantikan pekerjaan rembulan. Aku melangkahkan kaki menuju jendela yang tirainya telah terbuka, diluar masih gelap dan sepi, mungkin penghuni di komplek perumahan ini masih asyik dengan mimpi mereka masing-masing.

         Aku mondar-mandir sambil mencari-cari jawaban dari semua kejadian yang kulalui, suara misterius dan remaja SMA! Apa ini tuhan?

“Kenapa harus aku? Apa tidak ada orang lain ??”

         Aku menggerutu sambil berjalan melewati cermin besar yang menempel pada lemari pakaian di dalam kamar ini. Kemudian aku seakan melihat seorang laki-laki berdiri di belakangku! Tapi ketika aku menoleh kebelakang laki-laki itu tidak ada. Ia berdiri dengan pandangan kosong, wajah nya putih dengan tetesan darah yang merah kehitam-hitaman, ia tersenyum, dan aku tau itu sebuah senyuman yang tulus, bajunya kotor oleh noda noda merah dan aku melihat bola matanya, mata yang seakan memancarkan sebuah kesedihan dan keputus-asa-an.

“Maaf telah membuat loe kebingungan Demian, dan maaf juga karna mungkin semua ini membuat loe takut.”

        Laki-laki itu berkata dengan lembut dan perlahan, aku begitu takut untuk menjawab kata-kata nya, aku hanya diam membeku sambil bergetar hebat. Bau yang sangat menyengat! Bukan bau bangkai atau pun amis, ini seperti bau parfume asal prancis. Aku menghirup dalam-dalam aroma yang di hasilkan oleh laki-laki di cermin itu. Dengan segala upaya , ku kumpulkan tenaga untuk bisa mengeluarkan suara.

“Si..siapa loe?”

“Nama gue Rafael Anggara” ... lagi-lagi orang ini membuatku takjub, aku melihat tanda sekolah di bajunya ! Dia seorang siswa di sekolah terbaik di negri ini! Pasti dulu dia bukan orang sembarangan, aku masih saja bergetar, sebenarnya aku sangat takut melihat darah yang seakan terus mengalir dari kepala Rafa. Kemudian aku memejamkan mata untuk bisa menenangkan diri, tapi setelah ku membuka mata, sosok itu telah mengilang! Aku menatap keseliling sudut ruangan, tapi tidak juga menemukan nya. Tiba-tiba aku merasa ngantuk yang luar biasa hebat, dengan perlahan, ke tarik kaki ini untuk melangkah menuju tempat tidur dan langsung menjatuhkan diri disana.

***

“iaan, damian! ... ayolah bangun bro, ini udah siang tau”.. Ardhan mencoba membangunkan dengan memercikkan sedikit air di muka ku.

“Woy setan, orang lagi tidur kok dibangunin, pakek air pula’’.. aku menggurutu sambil mengusap-ngusapkan wajah. Aku memandang aneh ke arah nya, bukankah semalam aku melihat kejadian itu bersama Ardhan? Tapi mengapa ia seperti baik-baik saja.

“Ngapa loe ? jangan bikin gue merinding ya.. jangan-jangan loe mulai gak waras, atau mungkin loe malah jadi naksir gue yee, wahh parah loe , gue harus nganter loe ke dokter nihh?””
Plakk .. Tangan ku jatuh tepat dijidat sepupuku yang terkadang mirip kereta bobrok , jika seorang Ardhan sudah bicara pasti akan sulit untuk dihentikkan.

“Tuh bibir perlu gue kunci kali ya?? Asal ngomong aja loe kampret..! Loe gimana sih dhan! Apa loe udah lupa kejadian yang kita liat semalam di luar sana.”

“Luar? Luar mana ya? Eh loe ngomong apa sih bro? Kejadian apaan?”. Ardhan tampak kebingungan dengan apa yang kukatakan barusan.

“Semalam loe buka jendela itu, terus loe nunjuk ke suatu arah, disana kita liat ada seorang anak SMA yang dipukuli oleh 4 orang, kemudian dari arah belakang seorang lainnya memukul anak itu pakai tongkat baseball sampai tewas.!” Aku berusaha menjelaskan kejadian yang kulalui semalam.

“HAH?? ANAK SMA? DIPUKULIN? TEWAS? Apaan lagi nih DEMIAN?! Gue gak ngerti sama semua yang loe ceritain ke gue.”

“Aneh, jelas-jelas semuanya terjadi tadi malam, bahkan gue ngeliat anak itu di cermin, dia bilang maaf, maaf karena membuat gue takut dan dia ngasih tau namanya ke gue dhan!”..

“Oh yee? Siapa namanya truss tuh orang cantik gak bro?”.

“Dasar bego, dia itu cowok! Mana ada cantiknya Pe-a!.. namanya RAFAEL ANGGARA, dan loe tau gak, dia siswa di SMA ALATAS! Sma favorit di kota ini!”

“Gak tau, kan gue dari tadi malam molor trus pas jam 2 tuh gue bangun loh, tapi pas itu gue ngeliat sendiri kalo elo masih tidur nyenyak ampe ngiler gitu !” Ardhan seperti nya memang tidak tau apa-apa, ia keliatan berpikir keras. Dan kemudian berkata “ini mimpi, jangan dipikirin lagi semua pasti bakal baik-baik aja bro, dan loe gak boleh takut, karna kalaupun ini benar terjadi maka gue yakin , orang itu gak ada niat jahat ke elo, buktinya aja dia minta mangap ke elo..”

“Bukan mangap woy! MAAP ! yaps gue rasa loe bener, dia gak keliatan jahat, Cuma cara munculnya aja yang gue gak suka.”

“ehhh loe gak mau sekolah bro??”..

           What?! Jam 6.30?? Aku langsung bangkit dari tempat tidur dan bergegas menuju kamar mandi Apa mungkin ini semua hanyalah mimpi? Mimpi yang seakan-akan seperti kenyataan ? ITS DEJAVU!.. Aku segera membuang semua pertanyaan-pertanyaan di otakku , ini kamar mandi! Kata orang mereka (makhluk gaib) sangat suka di tempat-tempat tenang seperti muara sungai atau pun KAMAR MANDI.

                                                        ***
           Disekolah aku hanya duduk sendirian di pojok kelas, teman-teman yang lain masih belum datang, ternyata ini hari Sabtu di sekolah ku pada hari sabtu jam masuk mundur menjadi pukul 8.30, sial kenapa tadi aku harus repot-repot ngebut dijalanan,kupikir ini bukan hari sabtu!. Kemudian masuk seorang gadis yang tidak asing bagi ku, namanya Sisca , aku selalu saja  penasaran dengan nya, ia gadis yang cantik sekali, tinggi semampai, kulit putih bersih dan pintar, tapi sayang ia seakan menutup diri dari orang-orang yang ada disekelilingnya, berkali-kali aku mencoba untuk mendekati Sisca tapi ia tetap saja cuek dan seakan tidak pernah menganggap ku ada, aku dengar anak ini memiliki sebuah kelebihan atau biasa dikenal dengan kata INDIGO. Maka dengan cepat aku duduk disamping Sisca, aku ingin menceritakan kejadian aneh yang kulalui, mungkin ia bisa memberikan jawaban dari semua pertanyaan yang masih saja ada di pikiranku.



TO BE CONTINUE..... 

No comments: