Friday, October 11, 2013

Cerpen : The Retaliation Part 2

#jika ada kesamaan dalam nama , tempat atau pun cerita ya gue minta maap ya guys. :) kalau banyak yang like baru deh gue lanjutin nih cerita gaje.
Mohon pendapatnya.

Gadis cantik itu duduk dibangku barisan ke 2, Aku mencoba mendekati Sisca yang baru saja datang, perlahan-lahan aku melangkahkan kaki dan berusaha agar tak menghasilkan suara apapun. Tiba-tiba Sisca membalikkan badannya kemudian menatapaku aneh.

“Ngapain loe jalan perlahan begitu? Kayak kura-kura tua aja”. Aku hanya tersenyum mendengar ucapan Sisca, karena begitulah Sisca, selalu jutek kepada semua orang, terutama dengan ku! Maka dengan cepat aku duduk disampingnya.

      “Cantik-cantik kok galak amet sih Mba”..

     “EGP!!”.. Sisca berdiri dan berniat untuk keluar dari kelas, kemudian secara refleks aku
       memegang tangannya dengan kencang.

“Sis tunggu, gue mau cerita sesuatu”.. Aku mengucapkan ini dengan perlahan, entah mengapa aku merasa bulu kuduk ku sedikit merinding , seperti ada yang memperhatikan kami.

“Oke,tapi lepasin tangan gue,sakit tau!”... Aku segera menarik nya yang tadi menggenggam tangan nya dengan erat, malu rasanya memegang tangan seseorang yang kita sukai, tanpa terasa wajahku memerah karena menahan malu, mungkin ini karena sebelum nya aku tidak pernah merasakan yang namanya jatuh cinta.

“Begini, loe kan punya kelebihan..” Aku mencoba menceritakan kejadian yang ku alami .

“eh kelebihan apa dulu nih? Badan?!”.. Siska melotot ke arahku, tapi ini justru membuatnya semakin menarik.

“Maksud gue bukan badan sis! Loe sensi banget sih sama gue, gini selama tinggal di rumah bokap gue ada kejadian-kejadian aneh yang gak masuk akal, setiap pukul 2 pagi  pasti akan muncul suara-suara aneh seperti orang kesakitan, dan hanya gue yang mendengar suara itu. Aneh kan?!”...

“Mungkin itu suara kucing kawin..” Siska terlihat acuh dengan ceritaku.

“Sis gue serius nih! Puncak dari hal-hal aneh ini tuh semalam gue ngeliat seorang laki-laki ,dia pakai seragam dari SMA Alatas.”..

“SMA ALATAS?! Eh loe tinggal di daerah mana ?!”.. Mendadak sisca jadi berubah sikapnya, ia kelihatan sangat penasaran saat aku mengatakan SMA Alatas.

“Di kompleks perumahan Citra Perak, blok 2C”..
Sisca mendadak diam, ia seakan sedang berpikir dengan keras.

“Sis, loe gapapa?..”

“ehmm,iya gue gapapa, eh gue ke WC dulu ya,,, bye”..

Seketika itu raut wajah sisca berubah menjadi pucat,ia seakan menyembunyikan sesuatu hal yang penting dan menurutku ini ada sangkut pautnya dengan kejadian aneh yang kulalui, dengan terburu-buru ia keluar meninggalkan ku sendirian di kelas ini, aku memandang ke seluruh pojok ruangan dan ketika pandangan ku sampai di belakang, jantungku seakan berhenti berdetak. RAFA ada disana! Ia memandangku dengan aneh, ia memiringkan kepalanya kesamping menandakan sebuah kebingungan, mungkin ia merasa tertanggu karena aku menceritakan kejadian itu dengan Sisca. Dan anehnya aku sama sekali tidak bisa membalikkan badan, seluruh tubuh ku terasa membatu, bahkan aku tidak bisa menghindari sorot mata itu!. Aku mulai putus asa , keringat keluar dengan deras dari dahiku, hawa di Bandung terasa lebih dingin dari biasanya, tapi mengapa aku justru mengeluarkan keringat? Inilah efek dari rasa takut yang telah mencapai puncaknya. Kedua mata Rafa masih saja menatap mataku , terasa mengerikan! Matanya yang merah dan terlihat berkaca-kaca, satu hal yang selalu membuatku terbayang-bayang adalah darah kehitaman yang ada di sekitar kepalanya, sekarang aku bisa melihat itu dengan jelas, melihat betapa parahnya luka di kepala Rafa. Kemudian Rafa tersenyum, senyuman yang berbeda saat pertama kali aku melihatnya, senyuman ini begitu misterius. Perlahan muncul angin sejuk yang seakan berhembus ke arah wajahku , melewati telingaku dan aku mulai mendengar bisikan aneh “Mereka, akan mati Demian.. Kau harus membantuku.” . Brukkk ! aku langsung jatuh pingsan!.

                                                         ***

        Sorotan lampu itu terasa sangat menyilaukan mata, aku mengerjap-ngerjap dan melihat Sisca berada disampingku, sekarang aku berada di UKS , dan ada lampu tepat di atas tempatku berbaring.

“Sis, loe ngapain disini?”.. Aku terheran-heran dengan sisca yang memandangku dengan tajam.

“Pas gue balik dari WC, gue udah ngeliat loe pingsan di kelas, untung aja udah ada beberapa anak cowok jadi gue bawa loe kesini, dan gue ngerasa gak enak kalau ninggalin loe sendiri lagi, gue boleh tau kenapa loe pingsan?.” Sisca tersenyum! Senyuman pertama yang ia berikan untuk ku, tapi pertanyaannya itu, aku tidak berani menjawab! Ya aku terlalu takut jika Rafa dataang lagi.

“Demian, loe gak perlu takut,, ceritain semua nya de, barangkali gue bisa bantuin nyelesein semua ini ..”

“O..oo orang itu dateng sis! Di.. dia kelihatan gak suka pas gue nyeritain hal ini ke loe”..
Dengan tergagap aku mulai menceritakan tentang Rafa.

“Siapa? Dan seperti apa dia?”... Sisca begitu penasaran dan tidak sabar untuk mendegar kelanjutan dari ceritaku.

“RAFAEL ANGGARA! Lelaki itu seakan terus mengikuti gue sis! Sorot mata nya yang merah, darah, luka, baju , dan senyuman misterius . semua benar-benar membuatku hampir gila!”..

“RAFAEL?! Sejak kapan loe tau dia?”..
Sisca terlihat kaget mendengar nama itu.

“Gue udah diganggu dari 3 bulan ini dengan suara-suara aneh yang selalu muncul pas 2 pagi dan puncaknya dia memperlihatkan dirinya tadi malam, gue ngeliat dia dipukuli oleh 3 orang laki laki terus ada satu orang lagi yang muncul dan langsung menghantam kepalanya pakai tongkat Baseball!”..

“Gue rasa, gue tau orang yang loe maksud de, Rafa itu meninggal 1 tahun yang lalu, berita kematiannya menyebar ke seluruh pelosok bandung, dia seorang pelajar SMA kelas 3 Ipa, memilik prestasi yang baik dan pergaulan yang luas. Gak ada yang pernah tau kenapa orang seperti dia bisa mati karena di pukuli, padahal selama ini Rafa gak pernah terlihat memiliki musuh. Polisi berusaha mati-matian untuk membongkar kasus ini, tapi gak ada yang bisa! Orang-orang yang membunuh Rafa hilang , mereka gak pernah diketahui.”

“Kalau Rafa itu baik kenapa dia selalu mengganggu gue? Sebelumnya Gue gak tau apa-apa tentang dia.”

“Bukan menggangu de, lebih tepat nya ada lah meminta tolong”...


-Author Pov-

Demian terheran-heran ia tidak mengerti dengan kata-kata Sisca, meminta tolong? Untuk apa seorang arwah laki-laki meminta tolong kepadanya, ia tak memiliki kelebihan apapun dibidang ini.

“Maksud loe minta tolong itu apa?”.. Sisca menghela nafas dengan berat, ia kembali memandang Demian, sebenarnya ia ragu untuk mencerita hal ini lebih lanjut tapi Sisca merasa kasihan dengan Demian, ia mulai peduli dengan cowok berkaca mata itu. Perlahan-lahan Sisca mulai menceritakan kejadian setahun lalu, kejadian dimana ia harus mengikhlaskan sepupunya untuk pergi, ya Rafa adalah kakak sepupu nya.

“Dia sepupu gue, 1 bulan setelah Rafa meninggal gue juga ngerasain sesuatu yang sama seperti loe de, suara itu, darah, senyuman misterius dan mata merahnya selalu membayangi setiap malam gue. Rafa meminta bantuan gue untuk membalas dendam nya ke orang-orang bejat yang telah membuat Rafa kehilangan seluruh impian nya, Rafa bercita-cita untuk menjadi seorang dokter.”..

“Lalu apa loe ngebantu dia?”..

“Gak de, gue gak mau, gue berusaha keras menyadarkan rafa bahwa ini adalah takdir Tuhan. Tapi Rafa tetep memaksa, dan gue pun menyerah , gue mencari informasi dari berbagai pihak, teman-teman sekolah Rafa sampai pacarnya dia! Dan gue menemukan titik temu dari semua kejadian ini, gue curiga sama adik kelasnya Rafa, namanya Aldo. Pacarnya Rafa bilang bahwa Aldo dan Rafa suka berantem. Tapi saat gue mulai mengenal Aldo semua rasa curiga gue hilang, Aldo orang yang baik de, dia selalu membantu orang-orang berekonomi rendah. Lalu gue gak mau lagi susah-susah mencari pelakunya. Rafa kelihatan kecewa, dia bilang kalo dia bisa melakukan balas dendam sendiri!”...

Siska diam sejenak dan menatap keluar jendela di UKS ini.

“3 hari kemudian gue mendapat kabar bahwa Aldo meninggal dengan cara yang jauh lebih mengerikan dari Rafa! Dia ditemukan didalam kamarnya dengan keadaan kedua tangan yang sudah terputus de! Setelah di periksa ternyata Aldo meninggal karena kehabisan darah itu artinya tangan aldo dipotong pada saat ia masih hidup, kemudian pada malam harinya gue kembali didatangi oleh Rafa, dan  Rafa bilang : Dia memukulku dengan tangan-tangan nya itu, ini adalah pembalasan yang sempurna sis!”....... Bibir Siska tampak bergetar, tangan nya dingin.

Demian merasa rasa takut itu kembali datang, apa rafa yang melakukan pembunuhan terhadap Aldo??


Dia memukulku dengan tangan-tangan nya itu, ini adalah pembalasan yang sempurna...

        Kata-kata itu selalu terngiang-ngiang ditelingaku, kini aku dan sisca telah kembali di ruang kelas, saat itu sedang berlangsung mata pelajaran Biologi, guru kami yang bernama Pak Tanto merupakan sosok laki-laki yang aneh di mataku, beberapa hari yang lalu ada seorang teman wanitaku yang tiba-tiba berteriak histeris kemudian langsung jatuh pingsan! Pak Tanto bukannya membantu tapi dia malah duduk santai dengan menundukkan kepala, aku bisa melihat gerakan bibir orang tua itu , ia seakan sedang berbicara dengan seseorang kemudian terlihat menganggukan kepala. Aku tak habis pikir dengan tingkah laku pria tua itu! Ia seakan-akan tak peduli dengan murid yang pingsan barusan.

Tapi kali ini aku mempunyai ide gila , tiba-tiba aku mengacungkan tangan saat pria itu bertanya apa kah ada yang perlu dipertanyakan..

“Ya, demian.. apa yang ingin kau tanyakan?”..
Mata nya yang besar seakan sedang menyelidikiku.

“Sebelumnya saya minta maaf karena pertanyaan ini agak melenceng dari materi yang bapak berikan tadi, saya ingin bertanya tentang keberadaan hantu, apakah itu nyata??”..

Serentak teman-teman ku tertawa keras, ahh malu rasanya.

Pak Tanto tersenyum tipis, senyuman yang sangat janggal dan sedikit menakutkan.

“Hantu atau arwah gentayangan itu tak ada demian! Ketahuilah , dalam Al-Qur’an Tuhan kita telah menjelaskan bahwa ketika manusia meninggal maka secara otomatis arwah nya akan berada di alam Barza .” Sebelum pak Tanto melanjutkan penjelasannya si Sisca memotong dengan cepat

“Tapi pak! Bukankah orang yang meninggal itu arwahnya masih berada di sekitar kita , saat 40 hari barulah dia dimasukkan ke alam barza?!”..

“Yaaa, sesungguhnya yang mengetahui secara pasti itu hanya tuhan sis! Kita para hambanya hanya bisa mempelajari saja dari kita-kitab yang ia berikan melalui para Rosul, TAPI kalian perlu tau bahwa hantu itu tak ada, dan jika ada yang berkata melihatnya maka dia itu melihat jin yang menyamar sebagai orang yang meninggal!”...

Tapi RAFA? Apa itu jin yang selalu menyertai saat hidupnya atau????????
“Dan ketika seorang bayi manusia lahir di dunia maka secara otomatis ia akan memiliki seorang jin pengikut sampai ajal menjemputnya, jin itu tak mengganggu , ia hanya akan mengikutimu saja.”

Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing kriiiiiiiing bel tanda pelajaran usai pun berbunyi nyaring setelah pak Tanto menyelesaikan penjelasannya, tapi semua itu masih tak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaanku!

    Semua murid-murid bergegas pulang , kecuali aku dan Sisca. Aku masih ingin menanyakan sesuatu hal kepada pak tanto sedangkan Sisca masih sibuk membereskan buku-bukunya. Pak tanto masih duduk bersandar di kursi guru sambil menundukkan kepala lagi! Tapi aku mencoba berpikir positive ,mungkin ia sedang berdoa. Tiba-tiba ia mengangkat kepalanya dan menatap ku tajam kemudian tersenyum . “Kalian tak pulang?”.. Suaranya terdengar sedikit parau.

“Ahh iya pak, sebentar lagi.” Kataku sambil menengok ke arah Sisca.

“Saya juga pak, bentar lagi.” Sisca menjawab pelan dan lesu.

“baiklah kalau begitu  saya pulang duluan..” Pak Tanto berdiri dan hendak keluar kelas, namun aku segera berlari untuk mencegahnya. “PAK!”..
Pak Tanto terlihat kurang suka karena aku telah menghalanginya untuk kembali kerumah.

“Iya Demian, Ada apa?”...

“Ada yang ingin saya tanyakan lagi..”

Pak Tanto tersenyum kecut.

“Apa penjelasanku belum bisa membuatmu puas sehingga kau ingin menanyakan hal yang sama nak?”.. Aku terbengong , orang ini seakan mengetahui apa yang aku pikirkan!.

Sisca menghampiri kami. “Mungkin bagi anak-anak yang lain penjelasan Bapak itu sangat jelas tapi bagi kami tidak pak!”.

Mata Pak Tanto bergerak melihat mata Sisca, ia seakan sedang mencari tau sesuatu.

Kemudian ia menyeringai seperti orang gila!

“Kalian di gentayangi oleh arwah penasaran? Iya kan? ..hahaha” Tawa Pak Tanto pun menggema di ruangan kelas ini. “Hey nak! Tak ada arwah penasaran! Makanya kalian jangan terlalu banyak menonton film-film orang kafir ! mereka tak tau yang namanya kebenaran, mereka hanya bisa menjual kebohongan . Dan bodohnya masyarakat pun suka Kebohongan!”..

“Saya tak mengerti tentang apa yang bapak bicarakan.” Aku berbicara dengan sangat hati-hati.

“De, semua yang ada di film barat itu 75% tentang kebohongan begitu juga film-film murahan di indonesia .. arwah,vampire,pocong,tuyul dan apalah itu! Semua imaginasi manusia , semua muncul karena pemikiran manusia sendiri DE!...”

Ahh ya aku baru mengerti maksud dari bapak tua dihadapan ku itu.

Tiba-tiba lampu dikelas berkedip-kedip , dan angin kembali berhembus pelas, ini angin yang sama ketika aku melihat Rafa!

Pak Tanto seperti mengetahui apa yang akan terjadi . Ia tak keliatan takut sama sekali.

“Percaya lah pada kemampuan mu nak karena sesungguhnya manusia merupakan makhluk yang paling sempurna yang telah diciptakan oleh Tuhan, tak perlu kamu takut, banyak-banyak lah menyebut nama-NYA dan jangan lupa untuk mendekatkan diri kepada-NYA, pejamkan matamu dan berdoa lah agar kita senantiasa dilindungi dan terjauh dari hal-hal yang tak diharapkan”.

Pak Tanto memejamkan mata nya, kemudian diikuti oleh Sisca dan Aku.

      Tapi aku tak bisa! Suara itu kembali datang dan tulang-tulang ku terasa melemah, hembusan angin itu seakan merayap melalui lubang telingaku membawa sebuah suara laki-laki yang terdengar halus dan lirih.

“Hati-hati dengan nya de, ia orang gila yang akan menjadikan mu dan Sisca percobaan ilmiah nya, hindari dia dan segera lah pergi . Ini masih belum terlambat! Pergilah DE lindungi adik sepupuku!”....

Aku langsung membuka mata dan segera menarik tangan Sisca untuk berlari menjauhi Pak Tanto yang terlihat kebingungan . Brukkk aku pun menoleh kebelakang ke arah pak Tanto , tas nya jatuh dari genggamannya , dan barang-barang didalam tas itu pun berceceran dilantai! Buku-buku ipa, suntikan , silet , tali , dan sebuah pisau pemotong daging berukuran kecil tapi jelas terlihat tajamnya! Kurasa kali ini Rafa benar! Maka aku pun terus menarik tangan sisca , dan kami pun berlari sampai diluar gerbang sekolah! Ini lah tempat yang aman untuk terhindar dari lelaki gila itu! Karena disini masih sangat ramai dengan kendaraan yang terus melalu-lalang dan berbagai penjual makanan di pinggir jalan itu membuat rasa takutku berkurang.

“Loe tuh apa-apa an sih!..” Sisca berkata kencang sampai orang-orang disana menoleh ke arah kami.

“udah deh ntar aja gue jelasin .” Aku mengajak Sisca untuk duduk sejenak di sebuah bangku dekat orang-orang yang berjualan itu. Sisca sepertinya tak mendengar kata-kata Rafa tentang Pak Tanto!.

“Gue denger suara itu lagi saat kita mencoba menutup mata sis!.”

“Dia bilang apa lagi ke loe?!”.. Sisca terlihat sedikit kesal.

“Loe kok keliatannya gak suka banget sih sama Rafa, dia itu yang udah bikin kita selamat.”
Aku pen menceritakan semua yang dikatakan oleh Rafa. Setalah itu Sisca terdiam , memandang kosong ke gerbang sekolah di seberang jalan sana.

“Apa loe yakin? Pak tanto ?????”..

“Gue gak tau sis, pokoknya itu yang gue denger dan loe liat sendiri kan barang-barang yang tadi berserakan dilantai?”

“Begini loh, 5 bulan yang lalu ada seorang murid wanita yang sangat di sukai di SMA ini, kemudian dia ditemukan meninggal di dalam gudang sekolah , setelah diperiksa ternyata didalam perutnya terdapat zat-zat aneh yang mencurigakan de, polisi curiga bahwa ini sengaja , dan sepertinya ini seperti sebuah percobaan , jadi si wanita dipaksa meminum sebuah cairan kemudian sipelaku akan melihat reaksi yang dihasilkan setelah sang wanita meminum cairan itu , lu tau de? Keadaan tubuh murid wanita itu ditemukan dalam keadaan tubuh yang kebiru-biruan dan telinga serta hidungnya mengeluarkan darah.!”

Sebuah pertanyaan telah bertambah didalam otakku jadi Rafa itu baik atau jahat?.

Aku dan Sisca diam dan tak saling berbicara. Kemudian sebuah permintaan tiba-tiba terlontar dari mulutku! Tapi sungguh aku tak menginginkannya. “Sis, gue mau ketemu sama pacarnya Rafa.”

“Untuk apa?”..

Tiba-tiba mulutku seaakan bergerak sendiri “Aku merindukannya”.. Sisca mendelik kaget, begitu juga aku yang langsung menutup rapat mulutku dengan tangan.
“Suerr deh sis gue gak menginginkan itu.”

Sisca tersenyum “Sepertinya ada yang merindukan kekasihnya, dan ia ingin kita menemui nya.”

Ahh aku tau! Ini semua perbuatan Rafa! Sial ! dia menjadikannku sebuah alat untuk bisa menyampaikan apa yang dia inginkan, tapi rasa kasianku mengalahkan rasa marah ini dan aku pun mengerti , pasti sakit rasanya berpisah dengan orang yang kita cintai karena kematian .

Maka aku dan sisca segera naik taxi menuju rumah kekasihnya Rafa , wanita itu bernama Dea.

Sampai disana aku dibuat terkagum-kagum dengan indahnya kediaman Dea, waww rumahnya besar, di cat warna coklat muda dengan taman-taman yang dipenuhi tanaman hias, begitu asri dan nyaman. Sebelum memencet bel , Sisca telah memperingatkanku untuk tidak menceritakan apapun tentang Rafa! Karna dea pasti akan menangis histeris sambil memanggil nama kekasihnya itu. Bel pun berbunyi nyaring dan keluarlah gadis yang begitu cantik, tubuhnya tinggi semampai, kulit putih bersih , rambut hitam yang digerai dan sebuah pemanis beruba kaca mata. Indahnya ciptaaan mu Tuhan!.. Tapi mata Dea terlihat kosong , ia sangat menyedihkan, andai saja wanita ini bisa kembali senang-senang , andai ia bisa kembali menikmati indahnya dunia ini Tuhan.


 TO BE CONTINUE

No comments: